https://pekalongan.times.co.id/
Berita

Tempat Pendistribusian Makanan yang Dikelola AS-Israel Seperti Jebakan Genosida, 40 Orang Dibunuh

Selasa, 17 Juni 2025 - 11:35
Tempat Pendistribusian Makanan yang Dikelola AS-Israel Seperti Jebakan Genosida, 40 Orang Dibunuh Upacara pemakaman para martir setelah serangan Israel di Khan Yunis, selatan Jalur Gaza, kemarin, Senin (FOTO: Al Jazeera/AFP).

TIMES PEKALONGAN, JAKARTA – Berusaha mendapatkan makanan di tempat pendistribusian bantuan di tempat yang dikelola Amerika Serikat dan Israel, 40 warga Palestina di Rafah, jalur Gaza diberondong tembakan oleh tentara Israel hingga tewas, Senin (16/6/2025). Tempat itu diduga menjadi seperti jebakan genosida.

"Tembakan Israel menewaskan sedikitnya 40 orang di dekat lokasi distribusi bantuan yang dioperasikan oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza yang didukung AS dan Israel,"  kata kementerian kesehatan wilayah itu seperti dilansir Al Jazeera.

Pejabat PBB mengecam metode pengiriman dan pemberian bantuan yang didukung Israel dan Amerika Serikat itu.

Data terbaru dari petugas medis mengatakan, sedikitnya 20 orang tewas dan 200 lainnya terluka di dekat lokasi distribusi bantuan di Rafah.

Israel dengan enteng sekali membantai warga Palestina seperti memasang jebakan dengan memberlakukan sistem distribusi baru setelah mencabut sebagian blokade total hampir tiga bulan. Sejak itu Israel telah membunuh ratusan warga Palestina. Bukan dengan perang tetapi dengan warga yang kelaparan untuk mencari makan.

Israel telah menyerahkan tanggung jawab untuk mendistribusikan sebagian besar bantuan yang diizinkan masuk ke Gaza ke tangan kelompok baru yang didukung AS, yakni Yayasan Kemanusiaan Gaza, yang mengoperasikan tiga lokasi di daerah yang dijaga oleh pasukan Israel.

PBB sebenarnya telah menolak rencana tersebut, dengan mengatakan distribusi GHF tidak memadai, berbahaya dan melanggar prinsip-prinsip imparsialitas kemanusiaan.

Tidak ada komentar langsung dari militer Israel tentang laporan penembakan hari Senink kemarin.

Dalam insiden sebelumnya, Israel terkadang mengakui pasukan Israel melepaskan tembakan di dekat lokasi bantuan, sambil menyalahkan militan karena memprovokasi kekerasan.

Para kerabat kemudian tiba di Rumah Sakit Nasser untuk melayat para korban. Para wanita dan anak-anak juga menangis di samping jenazah yang dibungkus kain kafan putih.

“Kami pergi ke sana dengan berpikir akan mendapatkan bantuan untuk memberi makan anak-anak kami, tetapi ternyata itu adalah jebakan, pembunuhan. Saya menyarankan semua orang jangan pergi ke sana," kata Ahmed Fayad, salah seorang yang mencoba mendapatkan bantuan pada hari Senin.

Philippe Lazzarini, kepala badan pengungsi Palestina PBB UNRWA, mengatakan dalam sebuah posting di X: "Puluhan orang telah terbunuh & terluka dalam beberapa hari terakhir, termasuk orang-orang yang kelaparan yang mencoba mendapatkan makanan dari sistem distribusi yang mematikan".

Sebelum sistem baru itu dibuat, bantuan telah didistribusikan ke 2,3 juta penduduk Gaza terutama oleh badan-badan PBB seperti UNRWA, yang mempekerjakan ribuan staf di dalam Gaza dan mengoperasikan ratusan lokasi di seluruh wilayah kantong itu.

Israel mengatakan harus menindak tegas distribusi dengan dalih para pejuang Hamas mengalihkan bantuan makanan.

Para militan sudah berkali-kali membantah hal itu dan mengatakan Israel memang menggunakan kelaparan sebagai senjata.

Lazzarini mengatakan Israel belum mencabut pembatasan terhadap badan-badan PBB termasuk UNRWA yang membawa bantuan, meskipun ada banyak bantuan yang siap dipindahkan ke daerah kantong itu.

Pada hari Minggu, COGAT, badan koordinasi bantuan militer Israel, mengatakan bahwa minggu ini mereka telah memfasilitasi masuknya 292 truk dengan bantuan kemanusiaan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan masyarakat internasional, termasuk makanan dan tepung, ke Gaza.

Dikatakan, militer Israel akan terus mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan sambil memastikan bantuan itu tidak sampai ke Hamas.

Sebelum insiden hari Senin, kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan bahwa setidaknya 300 orang sejauh ini telah dibunuh begitu saja oleh Israel, dan lebih dari 2.600 orang terluka, di dekat lokasi distribusi bantuan sejak GHF mulai beroperasi.

Di Jenewa, Volker Turk, kepala hak asasi PBB, mengatakan kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB pada hari Senin bahwa Israel telah "mempersenjatai" makanan di Gaza.

Dia mengulangi seruan untuk penyelidikan atas serangan mematikan di dekat lokasi distribusi GHF.

"Cara dan metode perang Israel menimbulkan penderitaan yang mengerikan dan tidak bisa diterima pada warga Palestina di Gaza," kata Turk.

"Retorika yang mengganggu dan tidak manusiawi dari pejabat senior pemerintah Israel mengingatkan kita pada kejahatan yang paling serius," tambahnya.

Pada hari Minggu, setidaknya lima orang tewas ketika ribuan warga Palestina mendekati dua lokasi distribusi GHF di bagian tengah dan selatan daerah kantong itu.

GHF mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka melanjutkan pengiriman makanan pada hari Minggu, mendistribusikan lebih dari dua juta makanan dari tiga lokasi distribusinya tanpa insiden.

Perang di Gaza meletus 20 bulan lalu setelah militan pimpinan Hamas menyerbu Israel dan menyandera 251 orang serta menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, pada 7 Oktober 2023, hari paling mematikan bagi Israel.

Kampanye militer Israel sejak saat itu telah menewaskan hampir 55.000 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, menurut otoritas kesehatan di Gaza, dan meratakan sebagian besar wilayah padat penduduk itu. Sebagian besar penduduk mengungsi, dan kekurangan gizi yang meluas menjadi masalah yang signifikan.

Sebuah lembaga yang dikelola Amerika Serikat bersama Israel mengambil alih pendistribusian makanan kepada rakyat Palestina di Gaza, namun dalam pelaksanaannya mereka lebih gampang membantai warga Palestina seperti yang  terjadi pada 40 orang, Senin kemarin. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Pekalongan just now

Welcome to TIMES Pekalongan

TIMES Pekalongan is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.