TIMES PEKALONGAN, MOJOKERTO – Di saat banyak berita banjir dan tanah longsor, sekelompok pemuda yang menamakan dirinya Sekawan Bumi Foundation (Yayasan Sekawan Bumi Lestari) kembali menggelar Gerakan 5.000 Pohon sesi ketiga di lereng selatan Gunung Penanggungan, tepatnya di Desa Duyung, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.
Kegiatan tersebut dilakukan bersama pengelola Jalur Pendakian Gunung Penanggungan via Sumber Lumpang Camp Adventure pada Minggu (29/12/2025).
Mengusung tema “Liburan Akhir Tahun Bersatu dengan Alam, Rayakan Kebersamaan”, kegiatan ini melibatkan puluhan relawan dari berbagai latar belakang yang bersatu dalam aksi nyata pelestarian lingkungan, khususnya untuk menjaga kawasan tangkapan air dan sumber mata air di wilayah pegunungan Penanggungan.
Pada sesi ketiga ini, Sekawan Bumi Foundation menanam 500 bibit pohon tangkapan air di sekitar area sumber mata air.
Sebelum menanam, peserta Gerakan 5.000 Pohon mendapatkan arahan dan pembagian bibit, Minggu (28/12/2025). (FOTO: Dok. Sekawan Bumi)
Jenis pohon yang ditanam merupakan tanaman dengan daya resap tinggi, diantaranya trembesi, beringin, durian, serta sejumlah tanaman resapan lainnya.
Salah satu Founder Sekawan Bumi Foundation, Wawan Klantink yang juga dikenal sebagai vokalis band ternama Klantink, menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang organisasi dalam menjaga keseimbangan ekosistem pegunungan dan keberlanjutan sumber daya air.
“Alhamdulillah, hari ini kita memulai langkah besar dengan penuh harapan. Penanaman ini bukan sekadar menanam pohon, tetapi menanam masa depan, menanam harapan, dan menanam keberlanjutan untuk anak cucu kita kelak," kata Wawan
"Terima kasih kepada seluruh tim, relawan, dan masyarakat yang terus membersamai perjalanan ini,” ujar Wawan Klantink menambahkan.
Sebelumnya, Sekawan Bumi Foundation juga telah melaksanakan kegiatan penanaman pohon di lereng utara Gunung Penanggungan melalui Jalur Genting.
Rangkaian kegiatan tersebut menjadi bagian dari upaya berkelanjutan dalam menjaga kawasan penyangga air dan ekosistem Gunung Penanggungan secara menyeluruh.
Pengelola kawasan Sumber Lumpang Camp Adventure, Antok yang akrab disapa Mbah Doel, mengapresiasi pelaksanaan kegiatan penanaman pohon ini dan menekankan pentingnya pelibatan generasi muda dalam upaya pelestarian lingkungan.
Kegiatan seperti ini, kata dia, sangat penting untuk terus dilaksanakan, terutama dengan melibatkan generasi muda.
Di tengah kondisi bumi yang semakin panas dan tekanan terhadap lingkungan yang kian besar, kehadiran anak-anak muda dalam aksi nyata seperti penanaman pohon menjadi harapan bagi keberlanjutan alam.
"Melalui kegiatan ini, mereka tidak hanya menanam pohon, tetapi juga belajar kembali mencintai dan menjaga alam secara lestari,” ujar Antok.

Salah satu relawan dalam kegiatan ini, Aminudin, menilai, bahwa Gerakan 5.000 Pohon tidak hanya memberikan dampak ekologis, tetapi juga memiliki nilai edukasi.
Menurutnya, menanam pohon merupakan bentuk nyata menanam kebaikan sejak dini sekaligus sarana menumbuhkan cinta alam sebagai wujud kepedulian manusia terhadap bumi.
Melalui Gerakan 5.000 Pohon ini, Sekawan Bumi Foundation berharap dapat terus mendorong kolaborasi antara komunitas, pengelola wisata alam, dan masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan, khususnya di kawasan Gunung Penanggungan yang memiliki peran vital sebagai daerah tangkapan air. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Gerakan 5000 Pohon Sesi Ketiga Digelar di Lereng Selatan Gunung Penanggungan
| Pewarta | : Lely Yuana |
| Editor | : Ronny Wicaksono |